Senin, 29 Juni 2009

DI SEPERTIGA MALAM AKU TULIS PUISI

Aku akan berusaha CINTA sampai aku tidak mampu lagi melapazkan C.....I.....N....T....A

Aku akan berusaha SUJUD sampai aku tidak mampu lagi melapazkan S...U...J...U....D

Karena HIDUP,SUJUD dan MATI ku milik Mu

JUST DO IT..!

Kalau saya perhatikan baik dari lingkungan terdekat saya maupun dari tingkah laku para selebritas mengenai kawin cerai yg banyak di gosipkan infotaiment makin membut saya sulit memahami hakikat dari sebuah ikatan perkawinan.
Padahal kalau kita buat daftar alasan mengapa orang menikah dan daftar mengapa orang bercerai,saya yakin akan ditemukan overlaping pada kedua daftar tersebut.
Ketika saya hunting foto disetasiun Bogor beberapa bulan yg lalu,secara kebetulan saya mendapatkan pelajaran berharga arti sebuah perkawinan.
Di setasiun kota hujan tepat nya di ruang kedatangan,seorang pria paruh baya menenteng koper dan tas kecil tergesa-gesa menemui keluarga nya yang datang menjemput nya.
Sambil berjongkok dia memeluk anak nya yg paling kecil lelaki usia lima tahun.Dari hangat dan erat peluk nya dapat ku rasakan betapa anak-bapak masing-masing amat rindu."Apa kabar Dik?ayah kangen nih!".Si anak tersipu-sipu."Adik juga kangen Yah".
Sejurus kemudian ia menoleh pada si sulung bocah perempuan usia sepuluh tahun."wah...anak ku yang cantik sekarang sudah besar ya".
Adegan selanjut nya,adalah ciuman kasih si ayah terhadap ibu dari kedua anak nya layak nya pengantin baru.
karena saya manusia biasa tiba-tiba rasa iri menyelinap ke dalam hati melihat adegan deramatis tersebut."Sudah berapa tahun usia perkawinan anda?'' pertanyaan pertama yang saya lontarkan setelah ada sedikit keberanian untuk bertanya."Kami sudah menikah selama delapan belas tahun"jawab nya tanpa melepaskan gandengan tangan istri nya.Lalu pertanyaan selanjutnya " Btw - btw,anda meninggalkan keluarga berapa lama sih ?" dua hari " jawab nya singkat.Setelah mendengar jawaban nya saya bingung sejadi-jadi.Betapa tidak.Melihat kerinduan mereka dalam penyambutan nan mesra itu yang ada di otak saya pria separuh baya tadi sudah meninggalkan keluarga nya selama berbulan-bulan.
"Mengapa anda menanyakan hal itu?" tanya pria melihat wajah saya yang melompong seperiti sapi ompong.
"OK,semoga kelak kalau saya berkeluarga saya bisa seperti anda"
"Jangan hanya berharap,Kalau saya perhatikan baik dari lingkungan terdekat saya maupun dari tingkah laku para selebritas mengenai kawin cerai yg banyak di gosipkan infotaiment makin membut saya sulit memahami hakikat dari sebuah ikatan perkawinan.
Padahal kalau kita buat daftar alasan mengapa orang menikah dan daftar mengapa orang bercerai,saya yakin akan ditemukan overlaping pada kedua daftar tersebut.
Ketika saya hunting foto disetasiun Bogor beberapa bulan yg lalu,secara kebetulan saya mendapatkan pelajaran berharga arti sebuah perkawinan.
Di setasiun kota hujan tepat nya di ruang kedatangan,seorang pria paruh baya menenteng koper dan tas kecil tergesa-gesa menemui keluarga nya yang datang menjemput nya.
Sambil berjongkok dia memeluk anak nya yg paling kecil lelaki usia lima tahun.Dari hangat dan erat peluk nya dapat ku rasakan betapa anak-bapak masing-masing amat rindu."Apa kabar Dik?ayah kangen nih!".Si anak tersipu-sipu."Adik juga kangen Yah".
Sejurus kemudian ia menoleh pada si sulung bocah perempuan usia sepuluh tahun."wah...anak ku yang cantik sekarang sudah besar ya".
Adegan selanjut nya,adalah ciuman kasih si ayah terhadap ibu dari kedua anak nya layak nya pengantin baru.
karena saya manusia biasa tiba-tiba rasa iri menyelinap ke dalam hati melihat adegan deramatis tersebut."Sudah berapa tahun usia perkawinan anda?'' pertanyaan pertama yang saya lontarkan setelah ada sedikit keberanian untuk bertanya."Kami sudah menikah selama delapan belas tahun"jawab nya tanpa melepaskan gandengan tangan istri nya.Lalu pertanyaan selanjutnya " Btw - btw,anda meninggalkan keluarga berapa lama sih ?" dua hari " jawab nya singkat.Setelah mendengar jawaban nya saya bingung sejadi-jadi.Betapa tidak.Melihat kerinduan mereka dalam penyambutan nan mesra itu yang ada di otak saya pria separuh baya tadi sudah meninggalkan keluarga nya selama berbulan-bulan.
"Mengapa anda menanyakan hal itu?" tanya pria melihat wajah saya yang melompong seperiti sapi ompong.
"OK,semoga kelak kalau saya berkeluarga saya bisa seperti anda"
"Jangan hanya berharap,Kalau saya perhatikan baik dari lingkungan terdekat saya maupun dari tingkah laku para selebritas mengenai kawin cerai yg banyak di gosipkan infotaiment makin membut saya sulit memahami hakikat dari sebuah ikatan perkawinan.
Padahal kalau kita buat daftar alasan mengapa orang menikah dan daftar mengapa orang bercerai,saya yakin akan ditemukan overlaping pada kedua daftar tersebut.
Ketika saya hunting foto disetasiun Bogor beberapa bulan yg lalu,secara kebetulan saya mendapatkan pelajaran berharga arti sebuah perkawinan.
Di setasiun kota hujan tepat nya di ruang kedatangan,seorang pria paruh baya menenteng koper dan tas kecil tergesa-gesa menemui keluarga nya yang datang menjemput nya.
Sambil berjongkok dia memeluk anak nya yg paling kecil lelaki usia lima tahun.Dari hangat dan erat peluk nya dapat ku rasakan betapa anak-bapak masing-masing amat rindu."Apa kabar Dik?ayah kangen nih!".Si anak tersipu-sipu."Adik juga kangen Yah".
Sejurus kemudian ia menoleh pada si sulung bocah perempuan usia sepuluh tahun."wah...anak ku yang cantik sekarang sudah besar ya".
Adegan selanjut nya,adalah ciuman kasih si ayah terhadap ibu dari kedua anak nya layak nya pengantin baru.
karena saya manusia biasa tiba-tiba rasa iri menyelinap ke dalam hati melihat adegan deramatis tersebut."Sudah berapa tahun usia perkawinan anda?'' pertanyaan pertama yang saya lontarkan setelah ada sedikit keberanian untuk bertanya."Kami sudah menikah selama delapan belas tahun"jawab nya tanpa melepaskan gandengan tangan istri nya.Lalu pertanyaan selanjutnya " Btw - btw,anda meninggalkan keluarga berapa lama sih ?" dua hari " jawab nya singkat.Setelah mendengar jawaban nya saya bingung sejadi-jadi.Betapa tidak.Melihat kerinduan mereka dalam penyambutan nan mesra itu yang ada di otak saya pria separuh baya tadi sudah meninggalkan keluarga nya selama berbulan-bulan.
"Mengapa anda menanyakan hal itu?" tanya pria melihat wajah saya yang melompong seperiti sapi ompong.
"OK,semoga kelak kalau saya berkeluarga saya bisa seperti anda"
"Jangan hanya berharap,JUST DO IT..!" ujar pria itu berlalu.
Barangkali ada benar nya merenugkan kata Mignon Mclaughlin jurnalis terkemuka negeri abang Sam,sebuah perkawinan yg berhasil menuntut jatuh cinta berkali-kali tapi selalu pada orang yang sama.




Di tempat KOJANG Selasa sore

JAKARTA 482

Seni instalasi tercipta begitu ironis terasa.

Gubuk liar berjajaran di bantaran.

Bunga-bunga trotoar merekah resah di pinggiran.

Anak-anak jalanan yg nyanyi sumbang hampir di setiap persimpangan jalan.

Gelandangan dn pengemis yg pulas tidur di kolong-kolong jembatan.

Bercampur timpang dengan

pusat perbelanjaan pemuas nafsu para juragan.

Apartemen,padang golf dn gedung-gedung congkak pencakar langit.

Di iringi deru sedan miliyaran.

Itulah wajah kita wajah kota.

Di hari jadi mu yg semakin tua aku ingin berujar kata
"MET ULTAH JAKARTA dgn segala kontras yg ada"

CEUBEREM

Air yg jatuh berbuih
hingga putih

di bawah tebing
sendiri aku menggigil dingin

Membeku ini "MAU" keras membatu

Kau ingat aku?

Jika lupa biar ku lukis rupa di palung jiwa

KELUH DI NEGERI YANG RAPUH (sajak singkat melawan lupa,luka HAM)

Banyak luka tapi seperti tak berdosa di biarkan lupa.

Banyak kasus tapi tidak ada yg becus di urus hanya bikin sakit usus.

Yg mati Manusia bukan angka-angka

jangan sampai lupa sebab kami yakin masih ada CINTA di bumi Nusantara..

MASIHKAH ADA CINTA DIJALUR GAZA

Pertiwi kami tergenang nanah dan merah darah.

Di atas langit nya jilatan api menari-nari.

Adakah tempat teduh kalau surau saja sudah roboh?

Di mana tempat aman kalau putaran hari nya di hiasi rentetan demi rentetan?

Ya rab.... apakah PALESTINA ada hanya untuk terus berduka?

Ya rab...di pintu Mu kami bertanya dgn tangan luka pupus asa.

Masihkah ada cinta di jalur Gaza?

TULISAN KU JADI KADO ULANG TAHUN KU

Kelopak umur berjatuhan di atas lumpur

waktu berkata jujur sedetikpun tidak bisa mundur

bergerak......!

Menginjak....!

Apa yg aku punya?

Segudang kebaikan yg belum tentu terbalut ikhlas

atau kesombongan,kemalasculasan tunduk sujud dan kebusukan yg akan mengurai ku jadi tanah basah

terpojok aku hanya bisa membatin pada segumpal daging

"siapkan diri karena sepi pasti terjadi"

SELAMAT ULANG TAHUN

Minggu, 28 Juni 2009

GOMBALISASI DI TENGAH GLOBALISASI

Kalau kau tak percaya ambil itu pecahan kaca lalu belah aku punya dada

eja.........!

Ku pastikan cuma ada satu nama